Selasa, 15 April 2014

Ujian Nasional datang lagi

Ritual tahunan Ujian nasional kembali dihelat. Ujian nasional dipandang perlu sebagai  upaya untuk pemetaan, kredit point seleksi masuk perguruan tinggi dan pembinaan lebih lanjut terhadap kelemahan proses pembelajaran di sekolah. Meskipun begitu agar lebih berhasil guna  maka menjadi  langkah persiapan dan penyelenggaraan serta pasca UN harus dikaji secara mendalam. Fenomena yang  sering kali muncul,sebagai bentuk evaluasi, terjadi pergeseran cara pandang menyikapi pelaksanaan Ujian nasional dan persiapannya. Hiruk pikuk ESQ, istighotsah dan lainnya yang terasa mencekam dan menakutkan yang pada gilirannya.  bentuk sakralitas UN berujung pada Euforia ketika UN berlalu, tindakan melepaskan ketegangan UN dilakukan sering tidak terkontrol, bahkan bisa menjurus pada tindakan asusila. Perlu formulasi yang lebih manusiawi dan edukatif terhadap proses persiapan dan juga pelaksanaan UN agar tidak terjadi distorsi tujuan dan manfaat bagi bangsa ini seutuhnya.

Jumat, 16 Maret 2012

Materi Matematika Kelas XII IPA
Materi Matematika Kelas XII IPA

Kamis, 15 Maret 2012

Rabu, 14 Maret 2012

Materi Matematika Kelas X Semester 2
Materi Kelas X Semester 2

Senin, 04 Januari 2010

Lagi-lagi tentang Ujian Nasional

Tanpa terasa sudah memasuki Tahun baru 2010, Hitung mundur ke arah pelaksanaan Ujian Nasional 2010 pun sudah semakin pendek. 22 Maret 2010 Ujian nasional untuk siswa SMA dimulai, sesiap apakah kita?. Tarik ulur antara pengambil kebijakan dan masyarakat sungguh menyita energi dan pikiran para pelaku pendidikan di lapangan. Keputusan di ranah Hukum masih belum dapat dieksekusi di tataran sekolah tentang peniadaan Ujian Nasional, sebagai proyek, memang Ujian nasional melibatkan banyak pihak yang nota bene tidak ingin kue bagiannya hilang oleh sebuah keputusan di ranah Hukum. Menjadi tanda tanya besar tentang posisi Ujian Nasional saat ini dalam peta untuk menentukan hasil belajar siswa. Memang seperti apapun pergulatan pikiran yang ada, akhirnya satu kata harus diucapkan wala-wala kuata...

Rabu, 23 April 2008

Kepanikan Ujian Akhir Nasional

Ujian Akhir nasional SMA/MA tahun 2008, merupakan agenda tahunan dari setiap satuan pendidikan di republik ini. Sebagai sebuah hajat besar yang melibatkan begitu banyak biaya, tenaga dan berbagai fihak yang berkepentingan, ternyata tidak diimbangi dengan adanya pelaksanaan yang mulus di lapangan. Di berbagai daerah kecurangan dan pelanggaran dalam pelaksanaan UAN 2008 masih saja terjadi; ambil contoh di Lubukpakam 18 guru tertangkap tangan sedang memperbaiki hasil kerja anak didiknya di lembar jawab komputer, di makasar terjadi jual beli jawaban UAN , begitu juga maraknya transaksi jawaban UAN melalui SMS dan berbagai modus lain.
Kepanikan yang membabi buta dari berbagai stake holder satuan pendidikan ini sungguh memprihatinkan. Layak juga kembali dipertanyakan relevansi UAN sebagai salah satu perangkat untuk memetakan kualitas pendidikan di negeri ini. Kepanikan dari berbagai fihak itu memunculkan berbagai kerawanan di sekolah dan setiap insan pendidikan pada umumnya.

Senin, 10 Maret 2008

UJIAN NASIONAL MASIH RELEVANKAH ?

Ujian nasional yang merupakan metamorphosa dari berbagai bentuk evaluasi belajar siswa di akhir proses belajar mengajar menjadi kegiatan rutin tahunan. Di berbagai jenjang pendidikan kegiatan ini menjadi suatu proses senam jantung setiap stake holder sekolah.
Keberhasilan pendidikan di satuan pendidikan cenderung diukur dari prosentase yang optimal dari kelulusan siswa sekolah tersebut. Sekolah yang prosentase kelulusannya 100 % akan dengan bangga memasang spanduk bertuliskan LULUS 100 %, prosentase kelulusan dan bukan mutu pendidikan secara holistik yang dikedepankan. Untuk meraih keberhasilan tersebut tentu segala cara dilakukan baik yang normatif ataupun yang secara sembunyi-sembunyi demi mengejar prosentase tinggi dari kelulusan siswa.
Proses pembelajaran di tingkat akhir juga cenderung berbentuk drilling soal, sehingga konsepnya adalah untuk lulus UAN, lebih afdol lagi dengan skor tinggi , masalah pemahaman konsep secara substansial nggak penting.
Dengan begitu muncul pertanyaan : " Masih relevankah Ujian Nasional kita ? ".